Minggu, 30 Maret 2014

Gunung Anak Krakatau Memiliki Ancaman Meletus


Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan Gunung Krakatau masih menyimpan potensi ancaman meletus. Rano menyebutkan pasca letusan Krakatau tahun 1883, muncul anak Krakatau yang masih aktif.
"Hingga kini, Gunung Krakatau berpotensi ancaman, karena memunculkan gunung baru bernama anak Krakatau," ujar Rano di HUT Basarnas ke 42, Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu (5/3).
Rano mengatakan, pertumbuhan anak Krakatau itu terus bertambah, yakni 5 cm setiap bulan, sehingga pertahun, anak Krakatau menjadi lebih tinggi 50 cm.
"Di mana pertumbuhan tingginya sekitar 5 cm perbulan setiap tahun menjadi lebih tinggi sekitar 50 cm dan lebih lebar 100 cm. Saat ini tinggi gunung tersebut mencapai 230 meter di atas permukaan laut," ujar Rano.
Diketahui, anak Gunung Krakatau memiliki ketinggian 813 cm. Dia mengeluarkan abu vulkanik sekitar 16 kali sejak 1927-1930 dan 43 kali sejak 1931-1960.
Rano menambahkan ancaman anak gunung Krakatau meletus hanya satu dari sekian potensi bencana alam yang terjadi di wilayah Banten. Terdapat sekitar 14 potensi bencana yang dapat terjadi di Banten.
"Secara geografis rawan bencana dari 14 bencana, Banten memiliki semuanya, dari bencana alam, kegagalan teknologi, dan ulah manusia. Banjir, kekeringan, dan bencana ekstrim," ungkap Rano.
Apalagi, lanjut Rano, berdasarkan kajian BMKG kondisi geografis Banten dilalui zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
"Ini sumber utama tsunami. Diperkirakan bahwa tsunami kira-kira 30 menit sampai pesisir. Jadi sangat singkat apa lagi menghancurkan industri kimia di sepanjang pantai," ujar Rano.
Untuk itu, dalam peringatan HUT Basarnas ini, Rano berharap jika ada bencana yang terjadi di Banten dapat cepat ditangani.
"Agar dapat ditangani dan ditanggulangi sebaik-baiknya agar kerugian bisa diminimalisir, pemerintah daerah dan masyarakat Banten," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar