Minggu, 30 Maret 2014

Gunung Selamet Semburkan Erupsi Tertinggi


Gunung Slamet yang masih berstatus waspada,menyemburkan gempa embusan tertinggi sebanyak tiga kali. Tinggi gempa embusan tersebut tercatat setinggi 1.000-2.000 meter ke udara bebas. Peristiwa itu terjadi saat pemantauan pukul 06.00 WIB-12.00 WIB.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto mengatakan letusan mengeluarkan material vulkanik berupa debu. Dia mengemukakan, semburan yang cukup tinggi tersebut terjadi lantaran frekuensi erupsinya tidak sering.
"Jika erupsi jarang, maka tenaga yang mendorong cukup besar. Akibatnya, letupan semakin tinggi. Tetapi, sebenarnya tiga kali letusan yang terjadi memang tidak terlihat secara visual, karena tertutup oleh kabut," ujar Hendrasto, Rabu (19/3).
Hendrasto mengungkapkan, pemantauan yang dilakukan PVMBG enam jam sebelumnya, pada pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, tercatat 10 kali letusan asap warna kelabu tebal dengan ketinggian maksimal 1.500 meter. Letusan tersebut mengarah ke barat laut.
Sementara itu, kepala bidang sumber daya energi sumber daya mineral dan air tanah Dinas energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Banyumas, Sigit Widiadi mengemukakan, letusan-letusan yang terjadi di Gunung Slamet, umumnya berlangsung dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
"Gunung Slamet memiliki karakter erupsi cenderung eksplosif lemah (tipe Vulkano) dan juga efusif, yaitu leleran lava yang disertai letusan abu dan scoria (tipe Stromboli)," tulisnya dalam rilis yang diterima.
Berdasarkan tipe tersebut, jelasnya, kedalaman dapur magma Gunung Slamet termasuk dangkal."Data Dinas ESDM Kabupaten Banyumas menunjukkan kedalaman dapur magma Gunung Slamet tidak lebih dari 5 kilometer atau kurang dari 10 kilometer," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar